Operator Cetak Rp 100 Juta Uang Palsu di UIN Makassar,Bisa Triliunan Bila Kuasai Mesin
Produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar bisa mencapai Rp 100 juta sekali operasi.
Operator mesin cetak uang palsu bahkan mengaku menyesal karena tak menguasai mesinnya.
Sebab jika menguasai operasional mesin cetakan tersebut, uang palsu yang dihasilkan bisa mencapai triliunan sekali produksi.
Kapolda Sulses Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan otak dari sindikat uang palsu ini adalah ASS.
Dia seorang pengusaha kaya asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tersangka utama sudah kita tahan," katanya.
Seorang tersangka, Syahruna menceritakan tentang produksi uang palsu di UIN Makassar.
Syahruna berperan untuk memproduksi uang palsu.
Ia mengatakan uang palsu dalam satu kertas pasti ada yang gagal.
"Banyakan rusak sama warnanya blepotan. Gak ada (diedarkan). Setiap memproduksi sekitar 50-60 persen itu rusak. Jadi ndak semua kita produksi sesuai dengan ini karena peralatan kami masih minim," katanya.
Syahruna mengungkap ada 19 tahapan proses sampai uang palsu benar-benar menjadi sempurna.
"Salah satu saja rusak maka gagal, dibuang. Dari 19 itu harus mulus semua," katanya.
Pencetakan dimulai dari tali air, benang sampai UV.
Sekali produksi mereka membutuhkan modal Rp 300 juta.
Semua bahan dibeli dari China kata Syahruna.
"Satu hari tahap pertama sekitar satu rim, 1.000 lembar. Kalau 200-an satu rim sekitar Rp 100 juta sekali produksi," katanya.
Produksi uang palsu ini dilakukan dalam perpustakaan UIN Makassar.
"Di dalam perpustakaan lantai bawah, dalam kamar mandi. Sengaja disekat untuk aktivitas supaya peredam gak kedengaran. Jendela semua ditutup," katanya.
Biasanya mereka bekerja memproduksi uang palsu saat jam kerja agar tidak dicurigai.
"Terkadang pagi jam 11 sampai jam 5 sore. Menjelang akhir sering lembur sampai pagi. Kampus ramai cuma kami dianjurkan untuk jam kerja saja. Kalau malam agak bunyi menyimpang, sekuriti sering lewat," katanya.
Produksi uang palsu ini rupanya berkedok cetak brosur kampus.
"Mereka pikir kita cetak brosur kampus. Jadi mereka waktu kita cetak brosur sengaja buka pintu, jadi karyawan lihat oh lagi cetak brosur padahal itu hanya ngetes saja untuk kasih jalan," katanya.
Mesin cetak yang dipakai pun khusus, berbeda dengan yang lain.
"Mesin cetak khusus karena tingkat presisinya lebih tinggi lebih akurat," katanya.
Syahruna menyayangkan belum bisa menguasai operasional mesin.
Sebab menurutnya jika menguasai produksi akan bisa lebih cepat dan sempurna.
Tak ayal kata Syahruna, jika sudah mahir maka mesin itu bisa mencetak uang palsu sampai triliunan.
"Cuma sayangnya belum sempat mahir. Andaikan bisa berjalan kemungkinan 2-3 hari tuh habis bahan itu bisa memproduksi," katanya.
0 Response to "Operator Cetak Rp 100 Juta Uang Palsu di UIN Makassar,Bisa Triliunan Bila Kuasai Mesin"
Posting Komentar