Respons Rusia Usai Trump Beri Ultimatum 50 Hari untuk Hentikan Perang di Ukraina
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menanggapi ultimatum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menuntut Rusia mengakhiri perang di Ukraina dalam kurun 50 hari. Peskov menilai ultimatum Trump tersebut "serius" dan Moskow perlu waktu mempertimbangkan respons.
Sebelumnya, Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif hingga 100 persen untuk Rusia dan mitra-mitra dagang Moskow jika ultimatum tersebut tidak dipenuhi.
"Pernyataan presiden AS sangat serius. Sebagian dari (pernyataan) itu ditujukan secara personal ke Presiden Putin," kata Peskov dikutip Al Jazeera, Selasa (15/7/2025).
"Kami tentu perlu waktu untuk menganalisis apa yang dikatakan di Washington. Dan jika Presiden Putin menganggap perlu, beliau akan memberi keterangan."
Respons berbeda diutarakan Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev. Medvedev mengejek ancaman Trump sebagai "ultimatum teatrikal" dan Rusia tidak akan menganggap serius ancaman tersebut.
Ultimatum Donald Trump kepada Rusia menandai perubahan sikap presiden AS tersebut mengenai perang Rusia-Ukraina. Trump yang sebelumnya cenderung menyalahkan Ukraina atas terjadinya perang dilaporkan mulai frustrasi kepada Putin yang tak kunjung menyepaki perjanjian damai.
Pada awal pekan ini, Trump pun menandatangani pengirim sistem pertahanan udara Patriot yang dibutuhkan Ukraina membendung serangan udara Rusia. Rudal Patriot diekspor ke Ukraina dengan mekanisme pembiayaan dari negara-negara NATO.
Sejumlah negara Eropa dilaporkan mendukung kebijakan Trump untuk melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen menyebut negaranya siap terlibat dalam pembiayaan rudal Patriot untuk Ukraina.
Sedangkan Belanda dan Swedia menyatakan sedang mempertimbangkan untuk mendukung inisiatif bantuan militer tersebut.
"Sepertinya AS akhirnya kembali ke pihak yang benar," kata Rasmussen.
0 Response to "Respons Rusia Usai Trump Beri Ultimatum 50 Hari untuk Hentikan Perang di Ukraina"
Posting Komentar